Select Page
Sebagai pionir dalam digitalisasi logistik di tanah air, Ritase berhasil mengembangkan Trucking Haulage System yang terintegrasi dengan NPCT1 (New Priok Container Terminal One). NPCT1 merupakan salah satu perusahaan terminal peti kemas raksasa di Tanjung Priok, yang menangani lebih dari 1,5 juta kontainer per tahun.

Hal ini sejalan dengan apa yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, terkait pembaruan ekosistem logistik national atau National Logistic Ecosystem.

Direktur NPCT1, Nurhadi mengatakan ini adalah peluang unik soal eksplorasi dan penerapan teknologi lebih lanjut untuk layanan pelanggan saat sekarang dan akan datang.

“Sumber daya kolaboratif ini juga memiliki peluang untuk mengeksplorasi dan menerapkan proses, serta peningkatan teknologi lebih lanjut. Tujuan kami adalah untuk mendukung keberlanjutan global dan regional serta konektivitas digital dan fisik, untuk menawarkan layanan pelanggan dan keandalan terbaik untuk sekarang dan yang akan datang,” katanya.

Dukungan Penuh Ritase
Sejalan dengan hal tersebut, CEO & Founder Ritase, Iman Kusnadi, menyatakan kesiapan teknologi Ritase untuk mendukung penuh para pelaku bisnis di Tanjung Priok.

“Ritase siap memberikan full support kepada semua pelaku bisnis di Tanjung Priok terutama pengguna NPCT1 terminal. Sistem kita sudah terintegrasi dengan ECON, terminal online billing system milik NPCT1, sehingga semua process dapat diakses dalam satu platform. Ini breakthrough dan dapat mempersingkat proses bagi shipper atau consignee NPCT1 yang traffic-nya bisa mencapai lebih dari 15.000 peti kemas setiap minggunya,” ungkapnya.

Dengan total lebih dari 300 transporter dan 15.000 driver yang terkoneksi, aplikasi Ritase dapat melayani permintaan truk untuk keluar dan masuk pelabuhan secara online dan real time. Sebuah sistem yang mampu meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan yang paling penting saat ini adalah segala aktivitas digital ini lebih aman di tengah masa pandemi.

Proses booking bisa dilakukan dengan mengakses retail.ritase.com setelah mendaftarkan NPWP pribadi atau perusahaan terlebih dahulu. Kini para shippers tidak perlu repot lagi untuk melakukan proses ekspor dan impor karena telah terintegrasi dengan sistem di aplikasi Ritase.

Ritase siap memberikan full support kepada semua pelaku bisnis di Tanjung Priok terutama pengguna NPCT1 terminal.

— CEO & Founder Ritase, Iman Kusnadi.
Lebih lanjut, pelanggan NPCT1 memiliki akses ke berbagai layanan dengan sistem dari Ritase ini. Mulai dari manajemen pemesanan truk, track & trace container secara real time, hingga pengurusan E-document (NPCT1 Gate Pass). Ditambah lagi, layanan sistem ini juga memungkinkan pelanggan NPCT1 untuk mengakses pengurusan bea cukai, pembayaran dan transaksi dengan terminal untuk mengambil pengiriman atau mengirim kontainer ke NPCT1 secara online, tanpa perlu melakukan perjalanan ke kantor yang berbeda dalam memproses atau mengakses banyak platform.

Ritase tidak hanya berhasil melakukan digitalisasi trucking haulage hingga pelabuhan di Tanjung Priok, Ritase juga menawarkan B2B digital logistic ecosystem seperti marketplace, Software as a Service (SaaS), Supply Chain Financing, Retail, Business Innovation Solution hingga e-wallet untuk driver. Kini, Ritase telah melayani klien multinasional dan nasional dari berbagai industri.