Select Page

Software Logistik Pangkas Biaya Transportasi

Inflasi, harga bahan bakar minyak (BBM), serta kenaikan tarif jalan bebas hambatan, merupakan beberapa diantara masalah yang harus dihadapi oleh para pengusaha logistik di Indonesia. Terlebih lagi, dengan masa pandemi seperti sekarang ini.

Ongkos logistik di Indonesia secara umum masih tergolong cukup tinggi jika dikomparasi dengan negara-negara tetangga. Oleh karena itu, penggunaan atau optimalisasi teknologi untuk meminimalisir permasalahan tersebut adalah sebuah hal yang mutlak.

Manfaat

Salah satu manfaat dari penggunaan software logistik adalah memudahkan pengelolaan dan perencanaan logistik perusahaan. Mulai dari menghubungkan antara pengirim barang (shipper) dan pengantar barang (transporter) melalui proses pengiriman yang bisa dimonitor secara langsung dan menggunakan sistem pelaporan yang detail dalam satu aplikasi.

Pemanfaat perangkat lunak atau software as service bisa menjadi sebuah solusi yang tidak dapat ditemukan pada model software lainnya.

” Lorem ipsum.

— Nama Orang.

Lorem ipsum.

— Nama Orang.

Software as a Service

Pengelolaan bisnis logistik dengan cara manual sangat rumit dan kurang efisien. Layanan berbasis cloud Software as a Service (SaaS) saat ini menjadi pilihan bagi perusahaan dalam mengubah proses bisnis.

SaaS tidak hanya diperuntukkan untuk perusahaan berskala besar saja. Konsep smart logistics kini diusung para penggiat bisnis logistik sebagai upaya modernisasi cara kerja logistik dengan teknologi. Salah satu tujuannya adalah untuk menekan biaya operasional dan meningkatkan pelayanan untuk konsumen.

Solusi SaaS yang ditawarkan dari Ritase dirancang untuk mengintegrasi dan menyederhanakan bisnis logistik menjadi lebih efisien. SaaS memungkinkan perusahaan untuk mengakses perencanaan rute armada sesuai permintaan sehingga lebih optimal dan dinamis.

Tidak hanya itu, keunggulan SaaS Ritase juga dapat memonitor truk secara visual dan real time, utilisasi dan produktivitas truk menjadi optimal, berpeluang mendapatkan order tambahan dan memonitor aktivitas pengemudi yang sudah terjadwal dalam aplikasi.

Dengan demikian elemen layanan SaaS ini mampu mendukung suatu perusahaan secara kontinu mulai dari perencanaan awal hingga eksekusi, sampai dengan analisis.

Sebelum dan Sesudah SaaS

Perbedaan dari traditional software dengan SaaS adalah traditional software cenderung dapat digunakan oleh pembeli tanpa batas waktu yang ditentukan dan dapat dilakukan modifikasi oleh pembeli, sedangkan SaaS pembeli hanya dapat menggunakannya pada durasi waktu yang telah ditentukan dan perlu untuk membayar biaya berlangganan setiap bulan atau tahun.

Dengan kata lain, jika dilihat dari efisiensi biaya, maka pengeluaran perusahaan yang memanfaatkan SaaS hanya berupa biaya berlangganan. Dibanding sebelum menggunakan SaaS atau saat menggunakan software tradisional, perusahaan hanya dapat mengetahui harga pembelian software atau biaya pengembangan software.

Keunggulan lainnya adalah saat implementasi, dimana waktu yang dibutuhkan untuk pengaplikasian SaaS lebih singkat dibanding menggunakan software tradisional.  Sebab, SaaS merupakan solusi yang siap pakai dan dapat langsung beradaptasi dengan sistem yang ada di perusahaan. Dengan skalabilitas yang dapat langsung sesuai kebutuhan pengguna dibanding software tradisional.

Terkait dengan perawatan atau maintenance, sebelum dan sesudah menggunakan SaaS sangat terasa bagi perusahaan. Hal ini terkait dengan ahli TI yang dibutuhkan untuk menangani hal tersebut. Lantaran Saas menyediakan fitur-fitur yang telah mengikuti ‘best practice’ yang ada, dengan demikian meminimalisir kebutuhan karyawan ahli TI untuk memantau SaaS.

Hal ini tentunya akan sangat bermanfaat untuk keberlanjutan bisnis, dimana SaaS sudah diatur oleh perusahaan penyedia SaaS tersebut, sedangkan software tradisional diatur sendiri oleh perusahaan pengguna berasal.